Menyusun Jurnal Skripsi, Pengalaman Baru sebelum Lulus

Desember 25, 2023, oleh: superadmin

Skripsi menjadi salah satu kewajiban yang perlu diselesaikan oleh mahasiswa sebelum akhirnya resmi menjadi sarjana. Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyediakan ragam pilihan format dalam menyelesaikan tugas akhir itu sesuai dengan minat mahasiswa. Diantaranya terdapat skripsi laporan penelitian, skripsi artikel jurnal, dan skripsi karya.

Dari banyaknya pilihan, setiap mahasiswa memiliki ragam alasan tersendiri dalam memilih skripsi artikel jurnal. Diantaranya adalah Kaniya, satu dari banyaknya mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY yang berhasil melakukan presentasi karya ilmiahnya di 3rd Symposium of Literature, Culture, and Communication (SYLECTION) 2023. Alasan Kaniya memutuskan untuk menjajaki konferensi internasional ini adalah ketertarikan dirinya pada pengalaman baru serta kebanggan pada hasil karya yang dipublikasi.

“Bisa mempublikasikan tulisan kita yang bisa dibaca dan diketahui oleh publik menjadi awal ketertarikan saya, di samping itu dosen pembimbing juga sangat mendukung,” ujar perempuan 22 tahun itu.

Pengalamannya berhasil mempublikasi artikel jurnal memberi Kaniya banyak ilmu baru, satu diantaranya adalah memahami perbedaan bagaimana penulisan skripsi biasa (laporan penelitian) dengan artikel jurnal. “Dulu ketika belajar metopen (metode penelitian) ‘kan penulisan skripsi biasa, ya, dan ternyata berbeda banget ketika menulis artikel jurnal, jadi dapat pengalaman dan pembelajaran baru,” tambahnya.

Bisa mempubliskasi karya juga menjadi alasan memilih format jurnal bagi Anindya, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY yang berhasil lolos publikasi di Communication International Conference (CIC). Tak hanya itu, pengerjaan yang serba cepat menjadi motivasi sendiri bagi Anindya dalam menyelesaikan tugas akhirnya ini. Tak hanya serba cepat, publikasi di jurnal internasional mengharuskan untuk presentasi menggunakan bahasa inggris.

“Mengharuskan presentasi pakai bahasa inggris jadi salah satu pengalaman paling berkesan. Apalagi presenter lainnya juga profesor-profesor, pokoknya yang bergelar gitu, jadi antara pressure dan great experience bisa present paper-ku bersama bapak-ibu yang keren-keren gitu,” pungkasnya. (fsb)