Komunitas Belajar di Komunikasi UMY, Circle Buat Kamu Makin Berkembang

November 20, 2023, oleh: superadmin

Memiliki circle pertemanan yang suportif di bangku kuliah tidak melulu soal pembelajaran akademik. Yang terpenting dari lingkungan pertemanan di bangku kuliah adalah yang bisa menjadi ruang bagi kita untuk terus berproses dan bertumbuh, menjadi semakin baik dalam hal bermanfaat yang kita gemari.

Misalnya, selain circle belajar untuk tugas kuliah kita juga bisa berkembang di organisasi atau komunitas yang selaras dengan minat. Sehingga menjadi penting hadirnya mahasiswa yang membentuk kelompok (organisasi/komunitas) untuk meciptakan lingkungan pertemanan yang sehat dan suportif dan berkembang bersama.

Di Ilmu Komunikasi Univeritsas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bukan hanya terdapat organisasi-organisasi resmi di bawah naungan program studi saja, tetapi mahasiswa juga aktif turut serta menciptakan lingkungan pembelajaran kolektif. KBBI OAO (Kelompok Belajar Bikin Iklan Otak Atik Otak) dan PRedator. Dua komunitas ini sama-sama berangkat atas kesamaan dan ketertarikan minat mahasiswa di dalamnya, yakni pada iklan dan public relations.

Otak Atik Otak merupakan kelompok belajar yang berdiri pada tahun 2012, dibentuknya kelompok ini karena adanya keterbatasan sarana belajar terhadap dunia kreatif. Komunitas ini berjalan dengan sistem “disengkuyung bebarengan” atau dipikul bersama, yang mana artinya tidak ada aturan khusus di dalamnya selain memang bertujuan untuk belajar dan berkembang bersama.

Guntur, salah satu mahasiswa yang pertama kali mendirikan komunitas itu mengakui kelompok belajar Otak Atik Otak ini memaksa anggota di dalamnya untuk berkembang. Komunitas ini menekankan kebersamaan dan memaksa kita untuk bertanggung jawab atas portofolio yang kita buat.

“Diawali dengan rekrutmen, kemudian teman-teman OAO diajak upgrading untuk asah skill kreatifitas (tidak melulu tentang iklan). Lalu diagendakan untuk membantu UMKM atau klient untuk membuat stategi komunikasi. Dilanjutkan brainstroming bersama, setelah diseleksi ide yang paling menjawab brief kemudian kita melakukan eksekusi secara swadaya,” ujar Guntur menjelaskan sistem yang berjalan di dalam kelompok belajar itu.

Serupa tapi tak sama, PRedator merupakan kelompok belajar yang menjadi wadah bagi mahasiswa public relations. Tak jauh berbeda, PRedator menjadi fasilitas bagi mahasiswa-mahasiswa untuk turut serta dalam perlombaan PR misalnya dengan berbagi informasi mengenai perlombaan tersebut, menyediakan fasilitas mentoring dari kakak tingkat atau angkatan yang lebih tua dan berpengalaman atau pernah turut serta dan menang dalam perlombaan tersebut.

Tak hanya itu, PRedator semakin mendorong mahasiswa di dalamnya dengan menghadirkan sharing sessions baik dengan angkatan yang lebih tua dalam membagikan pengalamannya di dunia perkuliahan sampai praktisi-praktisi PR yang membagikan pengalamannya tentang dunia praktik PR atau dunia kerja.

Dea, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY yang turut mengenal berkembangnya PRedator menyampaikan, PRedator juga menghadirkan sesi mentoring yang diperuntukan bagi teman-teman mahasiswa yang ikut perlombaan PR dan membutuhkan bimbingan secara intensif.

Kelompok belajar seperti ini berawal dari inisatif mahasiswa sendiri tentu saja, dengan rasa ingin berkembang dan belajar bersama akhirnya membentuk kelompok yang akan berkembang pula seiring berjalannya waktu. Di dunia perkuliahan meski hanya 3 hingga 4 tahun saja, namun proses di dalamnya tidaklah mudah diperlukan kondisi diri yang baik serta lingkungan pertemanan yang mampu mendukung baik secara perkembangan skill hingga wawasan. Jadi, ayo mulai kelilingi dirimu dengan teman-teman yang baik. (fsb)