Ini Cerita Mereka dari Industri Film, Jenjang Kuliah hingga Profesional

Oktober 14, 2023, oleh: superadmin

Salah satu prospek kerja jurusan Ilmu Komunikasi adalah berkecimpung dalam bidang film. Di Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mahasiswa difasilitasi untuk mengenal dunia film lebih dekat melalui konsentrasi Broadcasting dan telah menghasilkan ragam prestasi dan pengalaman baik bagi mahasiswa maupun alumni. Berikut cerita dari mereka yang kerja di dunia film.

Produksi film tidak hanya dilakukan oleh mereka yang telah menyelesaikan studi, tapi tidak sedikit yang turut mencoba menghasilkan film-film menarik sejak di bangku kuliah. Bagaskara dan teman-teman salah satunya.
Terbentuk pada Desember 2021, Bagaskara yang mengawali terbentuknya Tanah Merah Films bertujuan menjadikan medium bereksplorasi dalam memproduksi film. Bergerak dalam bidang audio visual, saat ini Tanah Merah Films berisikan mahasiswa-mahasiswi UMY yang memiliki minat dan ketertarikan dalam film.
“Saat ini Tanah Merah berfokus di film dulu atau karya dengan mengandalkan funding/pitching/scriptlab. Hasil karya dari Tanah Merah Films bisa menjadi portofolio juga untuk jenjang karir kedepan,” ujarnya dalam wawancara daring melalui WhatsApp Chat pada Jumat, (6/10/2023).
Untuk meningkatkan pencapaian dan kredibilitas, Tanah Merah Films rutin mengikuti festival dalam kancah nasional maupun internasional. Melalui festival film Bagaskara dan kru memiliki kesempatan untuk berjejaring dengan berbagai macam komunitas film atau film maker.
Cerita lain datang dari Iqbal, alumni komunikasi UMY yang passionate di bidang film dalam jenjang profesional. Di bangku kuliah, Iqbal mendalami konsentrasi advertising yang mengantarkan dirinya sebagai Film Director di industri iklan.
Menurutnya, bekal keilmuan yang ia dapat semasa kuliah membantu prosesnya dalam berkarya di ranah profesional.
“Ada kelebihan ketika pernah kuliah komunikasi, khususnya advertising. Kita jadi bisa memperhitungkan strategi apa yang akan digunakan pada video atau karya yang akan dilahirkan. Sehingga lebih bisa mengakomodir dan mempertimbangkan keinginan capaian klien dengan video atau karya yang akan diproduksi,” ujar laki-laki yang menyelesaikan studinya 2018 silam itu.
Bagi Iqbal yang membuat ia menikmati pekerjaannya saat ini sebagai Film Director adalah mampu selalu memberi ia tantangan. Sebelum akhirnya bekerja secara independen, Iqbal juga pernah berkarya di salah satu agensi periklanan di Jakarta.

Menutup wawancara, Iqbal menyampaikan peluang keilmuan komunikasi di ranah profesional, “ilmu komunikasi sangat dipakai dalam segala industri di era saat ini,” pungkasnya. (fsb)