Apa Jadinya Produksi Film Tanpa Recce?

November 4, 2021, oleh: superadmin

Menonton film menjadi kegemaran banyak orang untuk mengisi waktu luang. Selain karena visualisasinya yang membantu imajinasi jalannya cerita, audio juga disinyalir membangun suasana hati penonton menjadi terbawa suasana suatu film baik itu dalam bentuk web series, shortmovie, atau bahkan film resmi di bioskop. Tidak sedikit pula yang mulai ‘kepo’ bagaimana proses film itu dibuat.

Salah satu pembicara Internasional Film Workshop 2021, Budi Dwi Arifianto, S.Sn., M.Sn. mengungkapkan bahwa dalam pra-produksi film sangat penting untuk kita melakukan recce.
Recce itu mengunjungi lokasi sebelum syuting, bagaimana kita mencoba menurunkan gagasan sutradara yang kita breakdown menjadi kebutuhan teknis. Recce ini proses mengunjungi lokasi yang telah disepekati sebelum syuting,” jelas Budi yang juga Dosen Komunikasi UMY. 
Mengunjungi lokasi sebelum syuting menjadi bagian penting karena nantinya akan berimbas ke berbagai macam jobdesc. Misalnya sutradara, dia membutuhkan bloking dan penempatan adegan. Adapun penata kamera (DP) yang akan menentukan teknis kamera dan lighting. Penata suara yang harus memperhatikan potensi gangguan suara. Penata artistik yang akan memikirkan dan menentukan layout set. Serta produser pelaksana yang menentukan layout produksi.
“Pada zaman dulu era tahun 1999 dan 2000-an itu syuting tanpa recce, dan semuanya penuh dengan ketegangan sebab menemukan hal-hal yang tak terduga, pikiran terpecah- pecah, serba improve yang melelahkan, dan sangat membuang-buang waktu. Nah ini yang terjadi jika syuting tanpa recce,” pungkas Budi Dwi Arifianto yang mengampu konsentrasi Broadcasting.