Berita

Data scientist adalah salah satu profesi yang tugas utamanya mengolah data. Tren data science semakin meningkat, banyak perusahaan yang mulai mengembangkan strategi-strategi bisnis menggunakan data science.

Bagaimana jika industri komunikasi merambah ke dalam dunia digital? Mungkin hal pertama yang terpikirkan adalah komunikasi yang semakin mudah melalui internet. Seperti interaksi dengan publik perusahaan di sosial media, sehingga memudahkan dalam menjalin hubungan dan menjaring kebutuhan publik.

Komunikasi yang juga turut serta dalam dunia digital ternyata memberikan peluang dalam mengembangkan studi komunikasi.

Erwin Rasyid, alumni Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2016 menjadi salah satu yang berhasil melihat peluang perkembangan industri komunikasi di dunia digital sebagai prospek karir.

“Awalnya karena melihat trend data science yang sedang berkembang, kemudian beberapa kali melihat pendekatan ini bisa di-combine dengan riset-riset media komunikasi,” ujarnya dalam wawancara daring melalui Whatsapp dengan tim pada Rabu (24/5/2023).

Sebagai akademisi, Erwin melihat komunikasi yang banyak beralih ke dunia digital ini menjadi salah satu keuntungan dalam mengumpulkan data dalam penelitian.

Laki-laki yang juga seorang Dosen di salah satu universitas swasta di Yogyakarta ini mengawali karir sebagai Data Scientist melalui pelatihan-pelatihan data science. Ia menyebutkan seperti digital talent Kominfo, data driven journalism sampai workshop big data.

“Untuk pengumpulan data kita tidak perlu lagi menggunakan cara-cara manual seperti yang dulu saya dan teman-teman lakukan ketika masih kuliah. Misal ke perpus daerah yang di Malioboro untuk ngumpulin data kliping koran,” ujar laki-laki asal Makasar itu.

Erwin menambahkan, lewat data science, kita bisa menambang teks dengan metode web scraping secara otomatis, “Nah, analisisnya juga bisa lebih mudah, tinggal kemudian kita menginterpretasikan data itu. Jadi adanya pendekatan data science ini sebenarnya bisa memudahkan kita khususnya pada riset-riset content analysis seperti analisis framing, wacana, narasi dan sebagainya,” ungkapnya.

Sebagai alumni bidang Broadcasting, data science membantu Erwin dalam banyak hal terutama dibagan analisis media. Social mapping untuk riset segmentasi program acara merupakan salah satu contohnya.

Saat ini platform Broadcasting tidak hanya media televisi, tapi sudah multiplatform seperti Youtube, Vidio dan sebagainnya, “Nah, untuk analisis insight semua platform media baru BC itu rata-rata menggunakan pendekatan data science,” ujarnya.

Menurut Erwin, tantangan sebagai alumni komunikasi yang menggeluti dunia data science adalah dalam memahami bahasa pemrograman seperti Python, “Nah, kalau kita gak punya basic IT, mungkin akan kebingungan di awal,” pungkasnya. (fsb)