Asiknya Copywriting di Ilmu Komunikasi UMY

Maret 25, 2021, oleh: superadmin

Banyak yang belum tahu bahwa cabang Ilmu Komunikasi tidak melulu soal broadcasting atau penyiaran. Ada banyak cabang yang dibawahinya termasuk advertising atau periklanan, dalam periklanan inilah kita akan menjumpai ‘copywriting’ sebagai mata kuliahnya, istilah yang sering kita dengar belakangan ini. Selain itu, apa saja yang akan kita pelajari terkait copywriting dalam ranah Ilmu Komunikasi? Yuk kita bahas:

  1. Pembuatan Naskah

Siapa sangka ternyata cakupan ‘copywriting’ sangat luas tidak hanya soal ‘tagline’ dan ‘caption’ saja namun, menjadi naskah. Dalam Ilmu Komunikasi, pembuatan naskah pada copywriting dibedakan menjadi 3 berdasarkan media yang digunakan, yaitu media cetak, radio, dan televisi.

  1. STP ( Segmentasi, Targeting, dan Positoning)

Untuk seorang copywriter penting juga untuk ‘riset pasar’ mengetahui segmentasi, target market, dan juga positioning dari suatu brand ini di masyarakat , karena ini akan mempengaruhi bagaimana seorang copywriter membuat headline, subjudul, naskah iklan, tagline dan lain-lain.

  1. Jenis-jenis Copywriting

Radio ada adlibs, televisi ada iklan, instagram ada instagram ads, dan website pun ada landing page. Nantinya, kamu akan mempelajari copywriting berdasarkan media dan jenis  yang akan kamu buat, beda media dan jenis beda juga loh cara penulisan iklannya.

  1. Teknik Copywriting

Pernah dengar istilah AIDA dalam copywriting? AIDA adalah salah satu teknik copywriting yang sering digunakan oleh copywriter karena teknik ini  bisa mengubah halaman kosong menjadi tulisan atau konten yang berkesan, menarik minat, bahkan membuat orang lain menjadi terpengaruh setelah membaca tulisan atau konten tersebut (mengubah pembaca menjadi pembeli).

  1. Creative Thinking

Anak komunikasi harus creative dong! Hehe, tingkat kreatif satu orang dengan lainnya memang berbeda, tapi masih ada cara agar kretifitas diri kamu meningkat; banyak referensi. Perbanyak referensi naskah iklan atau adlibs iklan terdahulu, rajin membaca twitter, blog, dan social media brand bisa menambah wawasan kamu. Bahkan jika kamu mau, ketika masuk ke counter zara, h&m, dan lainnya kamu bisa belajar bagaimana mereka membuat copywriting untuk brandnya masing-masing.

Dalam konteks creative thiking nanti kamu akan sering mengikuti diskusi antar forum, saling bertukar ide dan gagasan untuk kemudia ide tersebut layak untuk dijadikan karya.

Oiya, selain itu kamu juga akan dituntut untuk bisa presentasi di depan dosen dan teman-teman kamu, kenapa? Karena seorang copywriter harus bisa menyampaikan ide, gagasan, serta konsep yang akan ia tawarkan kepada clientnya kelak. Gimana, kerenkan profesi copywriter? Kamu sudah siap?